Anarkisme Suporter sepak bola dalam mendukung kesebelasanya, merupakan hal yg merugikan bagi sepakbola itu sendiri, ekpresi dan fanatisme kelompok terhadap kesebelasanya selalu terjadi dimana pun. di dunia maupun di Indonesia itu sendiri, contohnya kelompok Suporter di indonesia yg cukup terkenal dengan aksi anarkis dan perilakunya yg menyimpang adalah pendukung Persebaya yg di kenal Bonek, alias bondo Nekat.
Mengapa kerusuhan dan kekerasan sepak bola selalu terjadi, khususnya di negeri ini..??
Jawabanya Klasik, Pertama kerusuhan sepak bola selalu disebabkan faktor psikologis dan sosiologis, bahkan faktor ekonomi dan politik yang turut mempengaruhinya. kurangnya pengetahuan dari para suporter terhadap peraturan peraturan, dengan sikap loyal menjunjung tinggi Fair Flay permainan, keadaan tersebut didukung labilnya psikologis massa, akibat terus menerus ditimpa berbagai macam krisis dan persoalan hidup. ini seolah telah membuat massa penonton suporter ibarat daun kering yang mudah terbakar oleh pemicu ketidak puasan oleh sekecil apapun. Di samping itu, ditambah lagi dengan faktor kurangnya media Alternatif penyalur emosi massa, sehingga akibatnya sepak bola menjadi pelampiasan emosi.
Bagaimana solusi pemecahan tersebut...??? pertama, dengan pembentukan kelompok suporter yang sehat, jika di ingris dan sepanyol mempunyai kelompok suporter yg tertib dan sopan dalam mendukung kesebelasanya, dikarenakan orang bermain bola diperlukan penonton, paling tidak merekalah pengembira yang memberikan sprit alias menjadi pemain ke dua belas. yang kedua media massa, sebagai penyaluran informasi-informasi yang terkandung dalam sepak bola. yang ke tiga, situasi sosial, ekonomi dan politik suatu bangsa harus dibenahi. keempat, adalah pembenahan hukum dan pemberian sanksi bagi para pelanggar baik pemain maupun penonton yang lebih keras lagi. Sanksi tidak saja untuk pemain ataupun penonton, tetapi juga untuk para penyelenggara yang dinilai tidak mampu melaksanakan pertandingan dengan aman.
Minggu, 21 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar